Peranan Antioksidan dalam Pencegahan Kanker

Peranan antioksidan dalam pencegah kanker

Sebagian besar penyakit kanker diawali oleh adanya reaksi radikal bebas yang berlebihan di alam tubuh. Oleh karena adanya pengaruh radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan terutama sel-sel tubuh, tubuh memerlukan suatu komponen penting yang menangkal serangan radikal bebas yaitu Antioksidan.

 Peranan Antioksidan dalam Pencegahan Kanker

Pengertian Antioksidan dan Radikal Bebas

Antioksidan

adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi- reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh.

Senyawa yang dapat melindungi sel tubuh dari efek berbahaya radikal bebas. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas dengan cara memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga menjadi non radikal

Radikal Bebas

adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya.  Radikal bebas tersebut dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel dan menginisiasi timbulnya penyakit degeneratif.

Senyawa yang dapat merusak sel tubuh akibat ikatan yang tidak seimbang.

Keseimbangan antara kandungan antioksidan dan radikal bebas didalam tubuh

Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan tubuh. Apabila jumlah radikal bebas terus bertambah sedangkan antioksidan endogen jumlahnya tetap, maka kelebihan radikal bebas tidak dapat dinetralkan. Akibatnya radikal bebas akan bereaksi dengan komponen- komponen sel dan menimbulkan kerusakan sel. Dampak reaktifitas senyawa radikal bebas bermacam-macam, mulai dari kerusakan sel atau jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif seperti kanker, asterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus.

Apabila tubuh terus menerus terpapar radikal bebas dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini akan berpotensi menyebabkan kerusakan oksidatif yang berperan utama dalam kerusakan DNA, penuaan dini, kerutan, kulit tampak kusam, kendur, serta menyebabkan inflamasi yang bisa memicu penyakit denegeratif kanker, asterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus.

Sumber Radikal Bebas

Radikal bebas berasal dari luar sistem tubuh, misalnya sinar Ultra Violet, dan berasal dari aktifitas lingkungan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, asap rokok, makanan, minuman, ozon dan pestisida.

Terbentuknya senyawa radikal

Terjadi melalui sederetan reaksi. Mula-mula terjadi pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir yaitu pemusnahan atau pengubahan senyawa radikal menjadi non radikal (terminasi). Deretan reaksi tersebut dapat berlangsung seperti berikut:

Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Sayangnya, kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi mempercepat proses penuaan dan kanker.

Penggolongan Antioksidan

vitamin A

Vitamin A adalah antioksidan yang mengeleminasi radikal bebas dan menjaga DNA bermutasi sehingga menghambat perubahan sel. Vitamin A larut dalam lemak dan penyerapannya meningkat apabila dikonsumsi bersamaan dengan vitamin E atau antioksidan lain.  Beta karoten terkandung dalam wortel, brokoli, kentang, dan tomat.

Vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan sangat kuat yang dapat menurunkan jumlah radikal bebas, meningkatkan resistensi terhadap infeksi, dan meningkatkan kekebalan tubuh atau immunitas. Vitamin C bekerja secara sinergis dengan vitamin E dan vitamin ini banyak ditemukan pada: jeruk, lemon, strawberry, tomat, paprika, brokoli, dan sayuran berdaun hijau.

Vitamin E

Dipercaya sebagai sumber antioksidan alfa tokoferol yang kerjanya mencegah lipid peroksidasi dari asam lemak tak jenuh dalam membran sel dan membantu oksidasi vitamin A serta mempertahankan kesuburan. Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa dan dapat diperoleh dari minyak nabati terutama minyak kecambah, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.

Kode warna merupakan indikator yang cukup akurat untuk mengetahui ragam kandungan  fitonutrisi ( nutrisi yang terdapat pada buah dan sayuran ) juga kandungan anti oksidan, selengkapnya klik disini

Antioksidan yang berasal dari sumber hewani

Menurut para ahli, astaxanthin 1000 kali lebih kuat sebagai antioksidan daripada vitamin E. Udang, ikan salmon, kerang merupakan sumber potensial astaxanthin. Tetapi kandungan astaxanthin terbanyak ada pada sejenis mikroalga, yaitu Haematococos pluvalis.


Hampir semua sumber antioksidan alami didapat dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah. Itulah sebabnya salah satu pusat penelitian kanker di Amerika merekomendasikan konsumsi sayur dan buah 5 kali atau lebih dalam sehari untuk mencegah terjadinya penyakit kanker. 

0 Response to " Peranan Antioksidan dalam Pencegahan Kanker"

Posting Komentar