Diet bagi penderita diabetes melitus atau pengaturan
makan mempunyai peran yang sangat besar dalam mengendalikan perkembangan
penyakitnya. Terutama dalam mengatur kadar gula, tekanan,dan kadar kolesterol
darah dalam batasan batasan normal.
Cara diet yang sehat bagi penderita diabestes mellitus yaitu ;
1. Mengetahui Jumlah Asupan Kalori Harian
Jumlah makanan
yang masuk sebaiknya ditakar dan dihitung jumlah kalorinya untuk disesuaikan
dengan jumlah energy yang keluar setiap hari.
Baca juga : CaraMenghitung Kalori Harian
2. Mengetahui Cara Pengurangan Kalori Harian
Cara pengurangan
kalori harian tentunya lebih mengutamakan kesehatan dan terpenuhi nutrisi harian dalam menjalankan diet Anda bukan? Sebaiknya Anda
melakukan riset tersendiri untuk menentukan cara yang terbaik diterapkan atau
Anda bisa berkonsultasi dengan ahli dibidangnya.
3. Memprediksi rasio dan target penurunan berat badan
Meskipun
menurunkan berat badan sangat dianjurkan dalam pengelolaan diabetes, namun
tidak dianjurkan untuk tergesa-gesa dalam menurunkannya. Penurunan berat badan
yang ideal adalah sekitar 1-2 kg per bulan. Penurunan berat badan yang bertahap
cenderung memudahkan untuk mempertahankan berat badan ideal dalam waktu yang
lebih lama.
4. Perencanaan diet yang sesuai
Sebenarnya,
tidak ada yang diet khusus bagi penderita diabetes. Diet yang dianjurkan secara
umum sama dengan pola makan sehat yang dianjurkan bagi semua orang, dengan
prinsip: mengandung nutrisi tinggi, rendah lemak, tinggi serat, dan cukup
kalori. Pola makan ini tidak hanya baik untuk diterapkan pada penderita diabetes,
namun juga pada siapa saja dengan faktor risiko diabetes, atau yang ingin
terhindar dari diabetes.
Sedikit perbedaan
antara pola makan penderita diabetes dengan selainnya adalah, bahwa penderita
diabetes harus lebih memperhatikan pilihan makanan yang akan dikonsumsi,
khususnya karbohidrat.
Tips memilih jenis menu makanan bagi penderita diabetes adalah:
1. Memilih makanan dengan karbohidrat kompleks dan berserat tinggi.
Karbohidrat
memberikan pengaruh besar terhadap kadar gula dalam darah. Akan tetapi, bukan
berarti penderita diabetes harus menghindari karbohidrat sama sekali, melainkan
cermat dalam memilih jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
Tips : Dianjurkan untuk
mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan berserat tinggi, karena akan lebih lambat
diuraikan oleh pencernaan sehingga membantu menjaga kadar gula darah dan
memberikan rasa kenyang lebih lama. Dan sebaliknya menghindari dan membatasi
makanan karbohidrat sederhana.
Sebagai contoh
kasus : nasi putih dan kentang merupakan karbohidrat kompleks akan tetapi
rendah akan serat, sebaiknya diganti dengan beras merah dan gandum.
Asupan
karbohidrat juga perlu diimbangi dengan memperbanyak konsumsi sayur dan
buah-buahan segar. Sayuran memberikan nutrisi yang penting, misalnya saja
brokoli dan bayam, yang memang disarankan untuk penderita diabetes. Beberapa
sayuran lain yang dapat dikonsumsi dengan leluasa antara lain: kembang kol,
gambas, kangkung, jamur segar, selada, sawi, kecipir, tomat, rebung,cabai hijau
besar, dan pepaya muda.
Sedangkan
buah-buahan yang aman dikonsumsi adalah buah-buahan yang tidak terlalu manis,
seperti apel, jeruk, mangga, manggis, mengkudu, tomat, pir, persik, dan buah
beri. Beberapa jenis buah lainnya tidak baik dikonsumsi dan sebaiknya dihindari
seperti: durian, rambutan, anggur, sawo, dan nanas.
2. Berhati-hati dengan makanan dan minuman yang manis
Menderita
diabetes tidak berarti harus menghindari gula sama sekali. Penderita diabetes
tetap dapat mengkonsumsi makanan kesukaannya, asalkan tidak berlebihan.
Tips : Untuk tetap
mengkonsumsi makanan yang manis adalah dengan mengkonsumsinya pada saat jam
makan saja (sebagai penutup) dan tidak mengkonsumsinya di luar jam makan, serta
mempertimbangkan untuk mengurangi porsi hidangan utama ketika ingin mengkonsumsi
makanan manis setelahnya.
Bagaimana kalau
gula biasa ( sukrosa ) diganti dengan gula
jagung ( sukrosa ) yang terbukti redah kalori? Amankah jika dikosumsi ?
Gula jagung
(fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang lebih rendah, yaitu 3 kalori
per gramnya, dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa), yang mengandung 4 kalori
per gramnya. Tetapi, ternyata hal ini bukanlah alasan untuk merasa aman
mengkonsumsi pemanis pengganti ini.
Penelitian yang
dimuat oleh jurnal di Amerika mengungkapkan bahwa konsumsi fruktosa dalam
jumlah tinggi selama 7 hari dapat memicu peningkatan kadar lemak dan menurunkan
sensitifitas insulin pada manusia-manusia sehat dengan atau tanpa riwayat
keluarga penderita kencing manis. Karena itu , disimpulkan bahwa tidak ada satu
pun jenis gula yang lebih baik dibandingkan dengan gula lainnya. Gula rendah
kalori yang dikonsumsi secara berlebihan tetap akan memberikan efek yang
berbahaya bagi tubuh, maka sebaiknya selalu kontrol jumlah gula yang dikonsumsi
setiap hari sesuai dengan kebutuhan kalori.
3. Memilih konsumsi lemak dengan bijak
Lemak bisa
bermanfaat untuk tubuh, tetapi juga bisa berbahaya. Beberapa jenis lemak tidak
menyehatkan bagi tubuh, tetapi beberapa jenis lainnya memberikan manfaat yang
sangat baik bagi kesehatan. Oleh karena penderita diabetes memiliki resiko
mengalami penyakit jantung, maka ia harus bijak dalam memilih lemak yang
dikonsumsi.
Jenis-jenis
lemak yang sehat dan tidak sehat yang harus diperhatikan oleh penderita
diabetes:
Lemak yang baik
Lemak yang
terbaik adalah lemak tak jenuh, yang banyak ditemukan pada tumbuhan dan ikan.
Sumber utama yang populer adalah minyak zaitun, kacang-kacangan, kedelai dan
susu kedelai, juga alpukat. Selain itu, disarankan juga untuk mengkonsumsi
omega-3 yang sangat baik bagi metabolisme tubuh, menjaga kesehatan otak, dan
jantung. Sumber omega-3 yang tinggi dapat ditemukan pada ikan salmon, ikan tuna
dan juga biji bunga matahari.
Lemak yang tidak-baik
Kebalikan dengan
lemak yang baik, lemak yang tidak disarankan adalah lemak jenuh (saturated
fats). Lemak ini ditemukan pada daging merah/mentah, telur, keju, mentega, susu
kemasan, es krim dan juga pada banyak makanan ringan (snack). Lemak jenuh
bukannya tidak sehat sama sekali, karena jenis-jenis makanan yang mengandung
lemak jenuh diatas juga memberikan nutrisi dan vitamin yang penting bagi tubuh.
Hanya saja, bagi penderita diabetes, jenis lemak jenuh akan meningkatkan kadar
kolesterol dalam tubuh, yang nantinya meningkatkan resiko penyakit jantung.
Mengontrol asupan kolesterol.
Mengontrol bukan
berarti menyingkirkan makanan berkolesterol dari daftar menu, melainkan,
memperhitungkan jumlah kolesterol yang masuk dalam makanan sehari-hari,
sehingga tidak lebih dari 200 miligram per hari. Jenis-jenis makanan tinggi
kolesterol yang perlu dihindari adalah: kuning telur, otak, dan jeroan.
Mengontrol asupan garam.
Menurut
rekomendasi dari Dietary Guidelines for Americans 2010, konsumsi garam
sebaiknya 2.300 mg per hari, yang setara dengan satu sendok teh saja. Tetapi,
untuk penderita diabetes dengan tekanan darah tinggi atau berusia 51 tahun ke
atas, maka asupan garam sebaiknya 1.500 mg saja per hari. Untuk membatasi
asupan garam, sebaiknya jangan membubuhkan garam, kecap (asin dan manis), dan
saus botolan pada makanan.
Selain
memperhatikan jenis makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi,
penderita diabetes juga sebaiknya mengatur pola makan. Mengatur pola makan
bukan berarti melewatkan jam-jam makan sehingga membiarkan tubuh kelaparan,
akan tetapi dengan makan secara teratur dan membuat catatan harian tentang
makanan sehat yang akan dikonsumsi.
Dengan
memperhatikan panduan diet di atas, penderita diabetes dapat hidup dengan lebih
nyaman, karena tidak perlu menyiksa diri dengan diet yang terlalu ketat,
sekaligus dapat mengontrol penyakitnya.
Terima kasih
telah membaca arikel Tips cara diet penderita diabetes melitus yang sehat. Semoga
bermanfaat.
Wah kebetulan sekali mas, saya lagi coba program diet, tentunya menjada asupan makanan yg banyak mengandung kolestrol perlu di hindari ya, trim tipsnya
BalasHapussama mas hary moga diet mas berjalan lancar...
Hapus