Saat Diet, Makanan Berlemak
Haruskah Dihidari
Lemak merupakan sumber makanan yang paling ditakuti saat dietataupun bagi meraka mempunyai riyawat penyakit seperti kolesterol, Apa benar demikian? Kenyataannya lemak mempunyai fungsi penting bagi kesehatan. Oleh karna itu haruskah kita menghindari lemak saat diet?
Apa Itu Lemak?
Lemak
adalah salah satu nutrisi utama selain dari karbohidrat, protein dalam makanan
yang kita kosumsi. lemak ini menyumbangkan 60 persen dari total energi yang
dibutuhkan pada saat beristirahat dan juga dibutuhkan dalam jumlah lebih besar
saat Anda beraktivitas dan berolahraga.
Perbedaan Lemak Tubuh dengan Lemak Makanan
Lemak
tubuh dan lemak makanan adalah dua hal yang berbeda. Lemak tubuh adalah
lemak trigliserida akibat akumulasi
kelebihan kalori yang dikonsumsi dalam kurun waktu tertentu. Kelebihan kalori baik dari protein,
karbohidrat, lemak, maupun makanan berkalori kosong akan berujung pada penumpukan
lemak tubuh. Sebaliknya Lemak makanan adalah lemak yang terkandung dari setiap
makanan yang mengadung lemak pada makanan yang Anda makan.
Ketika
Anda mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, maka akan terjadi penyimpanan
dalam tubuh Anda. Selain itu jika terdapat kelebihan konsumsi protein dan
karbohidrat, maka kedua zat ini akan
dikonversi menjadi lemak. Namun, reaksi ini tidak terjadi sebaliknya, lemak
tidak dapat diubah kembali menjadi protein dan karbohidrat dan fungsi lainnya.
Lemak
makanan memiliki kandungan kalori 2 kali
lipat lebih besar sekitar 9 kalori daripada karbohidrat dan protein untuk
setiap 1 gram.
Lemak pada Sumber Makanan
Lemak
pada sumber makanan tidak selamanya memberikan efek buruk pengelolaan berat
badan dan kesehatan Anda, yang
terpenting adalah mencari sumber lemak yang terbaik dari makanan yang
dikosumsi. Berikut Jenis Pembagian Lemak pada Sumber Makanan :
1.Lemak Baik atau Lemak tidak jenuh (unsaturated
fat) Tunggal Maupun Ganda
Seperti
asam lemak Omega-3 bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah
dan risiko penyakit jantung koroner.
Terdapat
pada olive oil, canola oil, minyak sayur, kedelai, kacang-kacangan,
biji-bijian, kenari, alpukat. Sedangkan asam lemak Omega-3 banyak terdapat di
ikan salmon dan mackerel.
2. Lemak Jahat atau Lemak Jenuh (saturated fat) dan lemak
trans (trans fat)
Lemak
jenuh (saturated fat) dan lemak trans (trans fat) jika dikonsumsi berlebih
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena kadar kolesterol total dan
kolesterol jahat LDL meningkat.
Lemak jenuh terdapat pada hewani seperti
daging, jerohan, sedangkan lemak trans terdapat pada minyak sayur yang dihidrogenasi,
margarin, serta makanan yang digoreng.
Perbedaan Lemak Jenuh dengan Asam Lemak Tak Jenuh ( Tans )
Lemak Jenuh ( Lemak
Jahat )
|
Lemak Tak Jenuh (
Lemak Baik )
|
|
1
|
Bersifat Non Essenial
|
Besifat Esisensial
|
2
|
Diproduksi Oleh Tubuh
|
Tidak Dapat Diproduksi Oleh Tubuh
diperoleh dari makananan yang di kosumsi
|
3
|
Dalam suhu kamar cendrung mempertahankan
bentuk padat
|
Asam lemak tak jenuh justru telah
memiliki wujud cair
|
4
|
Meningkatkan kolesterol LDL yang disebut
kolesterol Jahat
|
Meningkatkan kolesterol HDL yang disebut kolesterol baik.
‟ Jika dikosumsi bermanfaat
untuk kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung
koroner”
|
‟jika dikonsumsi berlebih dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung karena kadar kolesterol total dan
kolesterol jahat LDL meningkat”.
|
||
5
|
Menurunkan kadar lipoprotein aterogenik
darah
|
Menaikan kadar lipoprotein aterogenik
darah
|
6
|
Menyebabkan jaringan kehilangan omega-3
tersebut
|
Menyimpan asam lemak omega-3 yang
terelogasi
|
7
|
Menganggu fungsi kekebalan.
|
Beberapa asam lemak tak jenuh digunakan tubuh untuk melawan
virus, bakteri dan mendukung sistem kekebalan tubuh
|
Meskipun
perhatian sebagian besar difokuskan pada penurunan kosumsi lemak, pada
kenyataannya, lemak sumber energi yang banyak terdapat dalam tubuh. Asupan
lemak berlebih merupakan faktor utama kegemukan, tekanan darah dan kanker usus
dan penyakit lainnya.
Baca
Juga : 8 Peranan Lemak Sebagai Bagian dari Makronutrisi
Kebutuhan Akan Lemak Harian
Halpentingdiperhatikan
dari lemak adalah karna cukup tingginya kandungan kalori pada lemak
dibandingkan dengan dengan protein dan karbohidrat, baikdari sumber lemakyang
sehat sekalipun.
Berapa
banyak lemak yang harus Anda konsumsi setiap hari tergantung pada beberapa
faktor seperti berat badan, tujuan diet, profil lemak tubuh, tingkat aktivitas,
dan gaya hidup Anda. American Heart Association merekomendasikan untuk
membatasi konsumsi lemak 25 sampai 30% dari total kebutuhan kalori Anda. Namun jika Anda
kelebihan berat badan, memiliki kadar kolesterol tinggi, atau memiliki riwayat
penyakit tertentu, disarankan untuk mengonsumsi di bawah persentase tersebut
Lemak
makanan memiliki kandungan kalori 2 kali
lipat lebih besar sekitar 9 kalori daripada karbohidrat dan protein untuk
setiap 1 gram. Rekomendasi sebesar 25 sampai 30 persen, atau 62 gram dari total
kebutuhan kalori harian. Namun bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu
dianjurkan dibawah persentase tersebut.
Memenuhi
asupan lemak adalah hal yang wajib dan bukan malahdihindari samasekali karena terdapat juga lemak esensial bagi tubuh dan hanya bisadiperoleh dari makanan.
Jadi bijaklah dalam memilih sumber makanan yang mengandung lemak. Semoga
Bermanfaat.